Postingan

Makalah evaluasi dalam proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu system yang terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan (interpenden) dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan. salah satunya ialah evaluasi. Evaluasi sangatlah berperan penting dalam sistem pengajaran karena dengan diadakannya evaluasi ini, prestasi para siswa dapat diketahui setelah menyelesaikan program belajar yang dicapai para siswa dalam kurun waktu tertentu, dapat diketahui ketetapan metode mengajar yang digunakan dalam menyajikan pelajaran, serta dapat diketahui tercapai dan tidaknya tujuan intruksional dirumuskan sebelumnya. Dengan demikian evaluai berfungsi pula sebagai feedback (umpan balik) dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar (PBM), aspek evaluasi sering kali terabaikan. artinya dosen, guru, atau intrukstur terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi pelajaran saja. Perkuliahan atau pelajaran bej

Penilaian berbasis kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus-menerus sesuai dengan pengalaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, luas, dan sempurna pengetahuan mereka. Pengalaman yang diperoleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain seperti hasil dari penuturan guru, hanya akan mampir sesaat untuk diingat dan setelah itu dilupakan. Oleh sebab itu membelajarkan siswa tidak cukup hanya dengan memberitahukan akan tetapi mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan siswa dari suatu proses pembelajaran, perlu dimonitor, diberi komentar, dikritik dan diberi catatan perbaikan oleh setiap guru secara terus-menerus. Melalui proses monitoring yang terus-menerus itulah pengalaman belajar siswa akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan menghasilka

Ajaran sufi dan tokoh tokohnya

A. AJARAN-AJARAN SUFI 1. Khauf dan Raja’ Menurut para sufi, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurnanya pengabdiannya. Takut dan khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya. Dengan adanya perasaan seperti itu, maka ia selalu berusaha agar sikap san prilakunya tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah, dan mendorongnya untuk menjauhi perbuatan maksiat. Perasaan khauf timbul karena pengenalan dan kecintaan kepada Allah sudah mendalam sehingga ia merasa khawatir kalau Allah melupakannya dan takut akan siksa Allah. Menurut kalangan sufi juga raja’ dan khauf berjalan seimbang dan saling mempengaruhi. Raja’ dapat berarti berharap atau optimism yaitu perasaan senang hati karena menanti sesuatu yang di inginkan dan di senangi. Raja’ atau optimism ini telah ditegaskan dalam Al-quran dala Qs al-baqarah ayat 218 “sesungguhnya orang-orang yang beriman yang hijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah orang-oramg yang mengharap rahmat Allah.

Jawaban Tasawuf

Nama                :    Nurhidayah Program Studi :   S1 PGMI Mata Kuliah     :   Tasawuf Nama Dosen     :  Burhanudin S.Sy. MH 1. Jelaskan ruang lingkup pembagian akhlak? Jawab: a. Akhlak mahmudah (akhlak terpuji), seperti beribadah kepada Allah, mencintai-Nya dan mencintai makhluk-Nya karena dia dan baik serta menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah dan memulai berbuat sholeh dengan niat ikhlas , berbakti kepada kedua orang tua dan lainnya. b. Akhlak madzmumah (akhlak tercela) seperti ujub, sombong, bakhil, malas, dan lain sebagainya. Akhlak mahmudah adalah sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat yang meridhoilah Allah dan mencintai keluarga dan seluruh manusia dan diantara kehidupan mereka kepada seorang muslim. Sedangkan akhlak madzmumah adalah asal penderitaan di dunia dan di akhirat 2. Bagaimana pemetaan akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah ? Jawab: Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama 

Noun and pronoun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah menguasai bahasa Inggris dengan baik, maka kita dapat berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang lain di dunia ini. Disamping itu, kita pun akan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita demi kemajuan bangsa dan Negara kita, karena kita akan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita demi kemajuan bangsa dan Negara kita, karena kita dapat membaca literature-literatur bahasa Inggris, mendengarkan siaran radio luar negeri, serta menonton film-film pengetahuan yang lainya. Banyak sekali kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, terutama dalam bidang writingnya. Oleh karena itu, penulis mencoba menyajikan tiga kaidah dari sekian banyak kaidah bahasa Inggris, selain untuk memenuhi tugas kuliah juga bertujuan semoga tulisan sesingkat ini dapat menambah wawasan kita tentang bahasa Inggris. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan noun ? 2. Apa yang dimaksud dengan pronoun ? 3. Apa fungsi noun dan

Ruang lingkup akhlak

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akhlak Dalam kamus besar bahasa Indonesia. Kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa Arab (yang biasa diartikan tabiat, perangai, kebiasaaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam dalam Al-Quran. Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al-Quran Q.s al qalam ayat 4 yang artinya: “sesungguhnya engkau muhammad berada di atas budi pekerti yang agung (QS al Qalam ayat 4). Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadist-hadist Nabi Muhammad SAW, salah satunya hadist yang berbunyi “aku hanya di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” Bertitik tolak dari pengertian bahasa ini, akhlak bisa dimaknai sebagai kelakuan manusia yang beraneka ragam. Keanekaragaman kelakuan ini antara lain: nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk, serta dari objeknya, yakni kepada kelakuan itu ditujukan. Kecendrungan manusia kepada k